Penyakit Ginjal Polikistik adalah
kelainan ginjal yang ditandai dengan pembentukan kista non kanker yang merusak
fungsi ginjal dan akhirnya menyebabkan gagal ginjal total, biasa disingkat PKD
(Polycystic Kidney Disease).
Kista yang muncul pada kasus PKD
mungkin tidak bersifat kanker, namun gangguan ini tidak hanya menyerang ginjal.
Terdapat kemungkinan kista menyebar ke organ lainnya, seperti hati, jantung,
dan otak dan ini dapat menyebabkan murmur jantung, aneurisma otak atau bahkan stroke
hingga kematian.
Terdapat tiga jenis PKD: PKD Autosom
Resesif (ARPKD), PKD Autosom Dominan (ADPKD), dan Penyakit Ginjal non keturunan
(ACKD). Dari ketiga jenis ini, hanya ACKD yang tidak diwariskan.
Sembilan puluh persen kasus PKD
adalah ADPKD (turunan), terutama karena hanya satu orang tua yang perlu
memiliki penyakit ini untuk diturunkan ke anak-anaknya. Seorang anak mungkin
sudah menunjukan gejala awal penyakit, namun biasanya muncul ketika si anak
mencapai umur 30 atau 40 tahun.
ARPKD tidak terlalu umum karena
kedua orang tua perlu memiliki gangguan ynag sama untuk diturunkan ke anaknya.
Selanjutnya, ARPKD diklasifikasikan menjadi 4 jenis: perinatal, neonatal, bayi,
dan remaja. Setiap jenis ini didasarkan pada usia hidup ketika gejala mulai
muncul.
Orang yang sudah memiliki masalah
ginjal berada pada risiko terkena ACKD, terutama jika sudah menjalani dialisis
karena gagal ginjal.
Penyebab
Penyakit Ginjal Polisistik
PKD disebabkan oleh kelainan gen
yang dapat diturunkan dari orangtua ke anak. Namun, pada kasus yang jarang
terjadi di mana tidak ada riwayat keluarga memiliki PKD, gangguan ini
disebabkan oleh mutasi genetik.
Jika tidak ditangani, PKD dapat
menyebabkan berbagai komplikasi, beberapa diantaranya dapat mengancam jiwa.
Beberapa kompikasi yang paling umum adalah tekanan darah tinggi, kista pada
hati, berkurangnya atau hilangnya fungsi ginjal keseluruhan, masalah usus besar, sakit kronis, aneurisma otak, dan
kelainan katup jantung.
Umum bagi ibu hamil untuk
memperlihatkan gejala selama masa kehamilan karena kebanyakan orang dengan PKD
telah memiliki gangguan tersebut sejak kecil. Meski sebagian besar kehamilan
dengan PKD tidak memperlihatkan gejala, ada kemungkinan bagi ibu hamil tersebut
terserang suatu kondisi yang disebut preeklampsia.
Gejala
Utama Penyakit Ginjal Polikistik
Penyakit Ginjal Polikistik adalah
gangguan ginjal, namun gangguan ini juga mempengaruhi organ lain, yang umumnya
menjadi alasan mengapa gangguan ini memperlihatkan berbagai gejala. Beberapa
gejala yang paling umum adalah:
- Hipertensi,
- Darah pada urin,
- Infeksi saluran kemih,
- Infeksi ginjal,
- Gagal ginjal,
- Peningkatan ukuran perut,
- Nyeri punggung,
- Sakit kepala,
- dan sering buang air kecil.
Penting untuk dicatat bahwa
kebanyakan orang dengan PKD tidak memperlihatkan gejala hingga tua. Banyak
pasien PKD bahkan tidak tahu bahwa mereka memiliki gangguan tersebut.
Sayangnya, tidak adanya gejala tidak berarti bahwa gangguan tersebut belum
menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Penting untuk Anda berkonsultasi
dengan dokter jika Anda menemukan salah satu gejala di atas. Jika Anda tidak
memilik gejala apapun, tetapi PKD terdapat dalam riwayat keluarga Anda atau jika
dimiliki oleh keluarga tingkat pertama, Anda harus berkonsultasi dengan dokter
sebagai tindakan pencegahan.
Siapa
yang Harus Ditemui & Perawatan yang Tersedia
Sebagian besar gejala PKD juga
terkait dengan berbagai penyakit dan gangguan. Ada kemungkinan Anda harus
berkonsultasi dengan dokter dan menyebutkan satu atau lebih gejala sebagai
keluhan utama Anda. Kemudian, dokter akan meninjau riwayat kesehatan Anda dan
melakukan pemeriksaan fisik. Anda mungkin perlu menjalani beberapa pemeriksaan
laboratorium, seperti penghitungkan darah lengkap (CBC) dan pemeriksaan urin,
untuk menentukan penyebab dari gejala.
Jika dokter Anda mencurigai adanya
PKD, dokter akan meninjau riwayat keluarga Anda. Anda kemudian akan dirujuk ke
dokter ahli untuk diperiksa lebih lanjut untuk menentukan kondisi dan perawatan
Anda.
Setelah dokter ahli ginjal
menerima kasus Anda, Anda akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk
menentukan penyebab kondisi dan seberapa jauh penyakit Anda telah menyebar
dalam tubuh Anda. Ingat bahwa kista tidak hanya mempengaruhi ginjal, tetapi
juga bisa menyebar ke organ lainnya.
Pemeriksaan yang paling umum
termasuk USG
untuk menemukan kista pada perut; CT scan atau sinar-X perut untuk menemukan
kista kecil; MRI perut untuk melihat kondisi ginjal Anda; dan pielogram
intravena sehingga pembuluh darah akan muncul dengan jelas pada sinar-X.
Jika dokter ahli mencurigai adanya
risiko aneurisma otak, Anda juga akan menjalani angiografi serebral. Setelah dokter ahli memastikan organ
dalam tubuh yang terserang PKD, Anda akan diberikan rencana perawatan. Sangat
penting untuk dipahami bahwa perawatan PKD melibatkan pengendalian gejala,
utamanya tekanan darah tinggi, ynag merupakan penyebab utama dari berbagai
masalah medis, seperti gagal ginjal dan penyakit jantung.
Perawatan Anda juga akan mencakup
pemberian obat untuk mengurangi rasa sakit, antibiotik untuk mengobati infeksi,
diuretic untuk menghilangkan kelebihan cairan, dan operasi untuk mengeringkan
kista. Anda juga akan diberikan pola makan rendah garam untuk mengurangi
kemungkinan penimbunan cairan.
Jika PKD telah mempengaruhi ginjal,
dialis akan dianjurkan untuk mencegah penumpukan produk pembuangan dalam aliran
darah Anda. Jika Anda mengalami gagal pada kedua ginjal, transplantasi ginjal
akan diperlukan.
Dengan perawatan dan perubahan gaya
hidup yang tepat, banyak orang dengan PKD dapat hidup normal. Namun, pada beberapa
orang, PKD semakin parah hingga menyebabkan penyakit hati atau gagal ginjal.
Jika masalahnya terpusat pada ginjal, transplantasi ginjal akan membantu Anda
untuk hidup normal. Pasien dengan PKD akan membutuhkan
banyak dukungan dari teman dan anggota keluarga. Dalam beberapa kasus, pasien
juga perlu menjalani bimbingan untuk membantunya mengatasi kondisi tersebut.
Untungnya, sejumlah kelompok pendukung berdedikasi untuk membantu pasien PKD
menjalani kehidupannya meskipun adanya gangguan tersebut.
Rujukan:
Rujukan:
- Amaout MA. Cystic kidney diseases. In: Goldman L, Ausiello D, eds. Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2011:chap 128.
- Porter CC, Avner Ed. Anatomic abnormalities associated with hematuria. In: Kliegman RM, Stanton BF, St. Geme JW III, Schor NF, Behrman RE, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2011:chap 515.
- Torres VE, Grantham JJ. Cystic diseases of the kidney. In: Brenner BM, ed. Brenner and Rector’s the Kidney. 8th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2007:chap 41.
0 komentar:
Posting Komentar