Radang ginjal atau Glomerulonefritis
adalah jenis penyakit ginjal yang merusak ginjal. Ginjal mengalami masalah
untuk membuang dan menyaring limbah sehingga mengakibatkan kelebihan cairan
dalam tubuh. Rusaknya ginjal berakibat pada sel darah, zat putih telur
bercampur dengan air seni. Hal ini kemudian berimbas pada urin penderita.
Penderita terkadang kesulitan kencing atau sebaliknya sering buang air kecil.
Kenali tanda atau ciri-ciri sakit radang ginjal, agar gera bisa dilakukan tindakan sebelum terlambat.
Tanda-tandanya adalah:
- Kencing kurang sekali dari biasanya.
- Air kencing kelihatan keruh dan kemerah-merahan bercampur darah.
- Terkadang si sakit demam.
- Rasa sakit di bagian buah pinggang.
- Pelupuk mata dan kaki bengkak.
- Terkadang perut menjadi buncit atau busung.
Apabila penyakit ini telah menjadi
parah, buang air kecil terhenti sama sekali dan si sakit memperlihatkan
tanda-tanda "MABUK KENCING".
Ciri dari mabuk kencing ini adalah:
- Kepala pening sekali.
- Merasa mual.
- Muntah-muntah.
- Sebentar-sebentar buang air.
- Sesak nafas.
Penyebab dan Gejala
Radang ginjal dapat disebabkan oleh
infeksi (bakteri atau virus), pengaruh penyakit lain (tekanan darah tinggi,
diabetes, atau gagal ginjal kronis).
Kondisi radang ginjal ditentukan
oleh penyebab dan area pada ginjal yang terkena. Kondisi ini kadang-kadang
tidak didahului gejala yang nyata. Oleh karenanya, penting untuk mengenali dua
tipe utama radang ginjal dan mengenali gejala serta cara mencegahnya.
Radang ginjal dapat dibagi menjadi
beberapa tipe. Setidaknya ada dua jenis utama yang sebaiknya dikenali, yaitu:
Glomerulonephritis: yaitu peradangan pada glomeruli. Glomeruli adalah
sekelompok kecil pembuluh darah yang melingkar pada ginjal. Pada saluran ini, terjadi penyaringan darah.
Glomerulonephritis umumnya disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang
menyerang jaringan tubuh yang sehat. Glomerulonephritis umumnya baru terdeteksi
saat pasien menjalani tes urine atau tes darah untuk keperluan lain.
Pada beberapa kasus, dapat terjadi
kaki bengkak atau adanya darah dalam urine. Segera periksakan diri jika Anda
mengalami kedua gejala ini. Sayangnya, meski dapat mereda, tapi dapat terjadi
risiko lain di kemudian hari seperti gagal ginjal, penyakit ginjal kronis, tekanan darah tinggi, hingga kerusakan pada organ lain.
Interstitial nephritis: peradangan pada ruang jaringan yang mengelilingi tubulus
ginjal. Interstitial nephritis dapat bersifat akut atau kronis/jangka panjang.
Interstitial nephritis akut umumnya disebabkan:
- Reaksi hipersensitif dari konsumsi obat.
- Gangguan autoimmune seperti penyakit Kawasaki.
- Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, seperti acetaminophen dan aspirin.
- Efek samping antibiotik tertentu, seperti penicillin dan ampicillin.
- Kadar kalium dalam darah yang terlalu sedikit dan kadar kalsium atau asam urat yang terlalu tinggi.
Gejalanya antara lain adalah demam, adanya darah dalam urine, ruam,
mual dan muntah, kebingungan, kelelahan/mengantuk, turun atau naiknya volume
urine, pembengkakan anggota tubuh tertentu, serta pertambahan berat akibat
penumpukan cairan. Dokter akan memeriksa kemungkinan pasien menderita tekanan
darah tinggi, gangguan pada paru-paru, atau detak jantung tidak normal, serta
adanya cairan di dalam paru-paru. Diagnosis umumnya dilakukan dengan beberapa
tes, antara lain biopsi ginjal, USG ginjal, pemeriksaan urine, penghitungan jumlah darah.
Pada umumnya kondisi ini hanya
bersifat sementara, tetapi pada beberapa kasus dapat mengakibatkan gangguan
ginjal permanen, seperti gagal ginjal kronis.
Selain dua jenis utama di atas, ada
jenis lain, seperti pyelonephritis, yaitu peradangan yang bermula dari infeksi saluran kencing yang kemudian menjalar ke ginjal. Ada juga lupus nephritis,
yaitu peradangan pada ginjal akibat penyakit lupus (systemic lupus
erythematosus/SLE), yaitu penyakit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, juga ada athletic nephritis, yaitu radang ginjal akibat kegiatan
olahraga secara berlebihan.
Gejala umum penderita radang ginjal
antara lain:
- perasaan lemah
- mudah lelah
- kurang bergairah
- mual
- muntah
- tidak nafsu makan
- kurang atau malah sering buang air kecil.
- urin berbusa
- perasaan lemah
- mudah lelah
- kurang bergairah
- mual
- muntah
- tidak nafsu makan
- kurang atau malah sering buang air kecil.
- urin berbusa
Pencegahan dan Pengobatan
Berdasarkan penyebabnya, risiko
radang ginjal secara umum dapat dicegah dengan cara-cara berikut:
- Segera periksakan diri jika Anda mengalami infeksi yang mengakibatkan sakit tenggorokan.
- Tekanan darah tinggi berisiko menyebabkan gangguan pada ginjal. Oleh karenanya, selalu kontrol tekanan darah Anda.
- Beberapa jenis radang ginjal diakibatkan oleh infeksi, seperti hepatitis dan HIV, maka penting untuk menghindari konsumsi obat-obatan ilegal dengan jarum suntik.
- Cegah diabetic nephropathy dengan mengontrol kadar gula darah.
- Hindari konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang yang dapat memicu kondisi interstitial nephritis, seperti acetaminophen dan aspirin.
- Batasi konsumsi air dan garam untuk meredakan tekanan darah tinggi dan pembengkakan.
- Berhenti merokok.
- Menjaga berat badan ideal
Pengobatan tergantung pada tingkat
keparahan penyakit, penyebab, serta gejala. Selain itu, radang ginjal juga
dapat dicegah dengan cara mengatur pola hidup sehat, mengurangi mengkonsumsi
kopi, alkohol dan rokok serta memperbanyak minum air putih.
0 komentar:
Posting Komentar